WARGA NEGARA INDONESIA
RANGKUMAN
Yang disebut warga negara Indonesia adalah:
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang dari bangsa lain yang telah disahkan dengan undang-undang menjadi warga negara Indonesia.
b. Seseorang yang dilahirkan di Indonesia, dari ayah dan ibu berwarga negara Indonesia serta bertumbuh kembang di alam Indonesia.
Hak-hak yang kita miliki sebagai warga negara Indonesia antara lain yaitu:
hak untuk hidup layak.
hak mengeluarkan pendapat.
hak memperoleh perlindungan hukum.
hak memperoleh pengajaran dan pendidikan.
hak membela negara, dan lain-lain.
Kewajiban-kewajiban yang harus kita penuhi sebagai warga negara Indonesia antara lain:
a. kewajiban mentaati hukum/peraturan sekolah dan negara.
b. kewajiban membayar uang pendidikan.
c. kewajiban membela negara.
d. kewajiban membayar pajak, dan lain-lain.
Antara hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lainnya sangat berkaitan dan saling menunjang.
Laki-laki dan perempuan oleh Tuhan pun diberikan hak dan kewajiban yang sama, sebab laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah yang satu dan sama (Lihat Kejadian 1: 27).
Setiap warga negara Indonesia baik itu laki-laki atau perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, karena kita masing-masing dipanggil untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik sekaligus menjadi warga Gereja Katolik yang baik.
Hal-hal yang dilakukan Yesus sebagai warga negara Yahudi yaitu: Yesus dididik orangtua-Nya dalam adat istiadat Yahudi.
Kewajiban yang dilaksanakan Yesus sebagai bangsa Yahudi antara lain:
Setiap hari raya Paskah Yesus pergi ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan Paskah.
Yesus membayar pajak.
Sebagai bukti cinta Yesus pada bangsa-Nya Ia berjuang mati-matian untuk mengajak orang-orang bertobat, tetapi sia-sia sehingga Ia menangisi nasib malang kota Yerusalem yang kelak akan hancur dan rata dengan tanah.
Pelajaran 2
BANGSA INDONESIA
DAN KEINDAHAN NEGERIKU
RANGKUMAN
Negeri Indonesia dengan keanekaragaman yang ada adalah bangsa yang unik dan menarik karena rakyatnya terdiri atas suku, budaya, agama, bahasa daerah, adat istiadat yang berbeda-beda.
Dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyatakan kebulatan para pemuda untuk bersatu dalam satu Negara mengikrarkan bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Tugas kewajiban kitalah untuk memlihara, melestarikan dan menjaga persatuan sebagai bangsa yang berbeda suku, agama, ras, budaya, bahasa daerah dengan melestarikan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berbagai keindahan negeri Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, gunung-gunung berapi, keadaan alam yang mempesona, danau-danau yang permai, lautan dengan kekayaan alam taman lautnya, flora fauna yang beraneka ragam serta satwa langkanya yang tidak dimiliki negara lain.
Keindahan budaya yang beraneka ragam (Candi Borobudur, Prambanan, istana-istana Raja/Sultan), rumah-rumah adat, dan kekayaan budaya yang beraneka ragam.
Semua keunikan dan keindahan yang ada di negeri Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri dan semua itu diberikan Tuhan untuk manusia agar dikembangkan dan dilestarikan demi kebahagiaan kita sendiri, sesama dan kemuliaan Tuhan.
Sebagai rekan kerja Tuhan, kita dipanggil untuk melestarikan tanah air Indonesia dengan cara: misalnya ikut serta dalam kegiatan penghijauan, membuang sampah pada tempatnya, melindungi satwa langka, tidak mencoret-coret tembok, menanam tanaman-tanaman langka dan sebagainya.
Selain melestarikan tanah air kita juga punya kewajiban melestarikan budaya Indonesia, misalnya berusaha mengenal dan belajar lebih banyak tentang bahasa persatuan, lagu-lagu daerah, tarian-tarian daerah, busana daerah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah (Prambanan, Borobudur, Keraton), mengunjungi rumah-rumah adat, menggunakan bahasa nasional yang baik dan benar serta cinta produksi dalam negeri.
Pelajaran 3
NABI ELIA
RANGKUMAN
Nabi adalah: a) orang yang secara khusus diutus Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya; b) orang yang secara khusus dipilih Allah untuk menjadi perantara/penyambung lidah Allah dalam menyampaikan kebenaran.
Elia adalah salah seorang nabi Perjanjian Lama yang berhasil mengembalikan iman bangsa Israel kepada Allah setelah bertahun-tahun lamanya mereka menyembah Dewa Baal dengan cara menantang mereka di gunung Karmel untuk meminta api pada Allah masing-masing.
Bangsa Israel meninggalkan Allah dan menyembah Dewa Baal karena mereka percaya bahwa Dewa Baal lebih dekat dari Allah.
Kebaikan dan cinta Allah dibalas dengan ketidaksetiaan terhadap-Nya. Nabi Elia ingin menyelamatkan bangsa Israel sebelum murka Allah menimpa mereka. Kesalahan yang diperbuat oleh Raja Ahab sebagai seorang raja adalah membiarkan dirinya dipengaruhi istrinya, sehingga ia menyembah berhala dan meninggalkan Tuhan.
Di zaman sekarang ini banyak orang mendewakan uang karena mereka menganggap uang dapat dipergunakan untuk apa saja. Berdasarkan situasi seperti itu, kita dapat menjadi nabi-nabi kecil di sekitar kita dengan cara: berbuat jujur, saling menghargai, menerima teman apa adanya, menegur teman yang berbuat salah, dan berani meminta maaf bila memang berbuat salah.
Pelajaran 4
NABI YESAYA
RANGKUMAN
Yesaya adalah seorang pemuda yang menerima panggilan Allah lewat suatu penglihatan saat ia berada di Bait Allah. Ketika hendak diutus Allah, Yesaya merasa sebagai seorang yang najis bibir (berdosa), tetapi Allah berfirman: ”Pergilah dan wartakanlah Sabda-Ku kepada orang-orang Israel. Sejak saat itu Nabi Yesaya menjadi Nabi Tuhan yang menunjukkan jalan Tuhan bagi bangsanya.
Salah satu peringatan yang diberikan Nabi Yesaya kepada bangsa Israel yaitu ”Celakalah kalian. Akan tiba waktu Allah mencambuk bangsa kita. Bangsa lain akan menyerang bangsa Israel (mengepung Yerusalem dan Bait Allah). Mereka akan menang dan menghancurkan tembok Yerusalem dan Bait Allah sehingga rata dengan tanah. Dan bangsa kita akan dibuang ke negeri orang.
Nubuat Nabi Yesaya kepada bangsa Israel yaitu ”Seorang gadis akan mengandung dan melahirkan seorang putra untuk kita. Suatu tunas baru keluar dari tunggul Isai. Nyanyian Yesaya yang menggambarkan tentang kebaikan Allah berbunyi: ”Kekasihku mempunyai kebun anggur di lereng bukit subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanamnya dengan pokok anggur pilihan, membersihkan dn memberi pupuk pada waktunya. Ia memasang pagar disekelilingnya supaya tidak ada binatang masuk dan merusakkan tanamannya. Bertahun-tahun lamanya ia memelihara kebun anggur itu dengan penuh perhatian. Ketika musim panen sudah dekat ia menyiapkan tempat untuk kita suatu tunas baru keluar dari tunggul Isai.
Pelajaran 5
BANGSA ISRAEL PULANG DARI PEMBUANGAN
RANGKUMAN
Kata bebas dapat diartikan merdeka, tidak terikat, tidak terkekang.
Selama 70 tahun bangsa Israel tinggal dalam pembuangan di Babilonia, mereka hidup menderita dan sengsara sebagai budak.
Setelah Babilonia dikalahkan raja Koresy dari Persia, melihat keadaan bangsa Israel raja Koresy mengijinkan mereka pulang ke negerinya Yerusalem untuk membangun Bait Allah dan kota Yerusalem. Kepulangan mereka dipimpin oleh Zerubabel.
Pada saat rombongan ini pulang raja Koresy mengembalikan perhiasan emas dan perak yang dulu dirampas dari Bait Allah agar digunakan untuk membangun Yerusalem.
Sampai di Yerusalem mereka sangat kecewa karena tanah leluhurnya telah hancur, tinggal rongsokan dan puing-puing.
Dengan berkat Allah, mereka membangun Bait Allah dan pondok-pondok untuk tempat tinggal mereka. Setelah Bait Allah diresmikan mereka menggunakan tempat ini untuk beribadat setiap hari. Mereka beribadat sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa.
Nehemia seorang Israel yang sangat cerdas, ia bekerja pada raja Koresy minta ijin untuk pulang ke negerinya guna membangun tembok di sekeliling kota Yerusalem dan perumahan bagi rakyat Yerusalem.
Belasan tahun kemudian, saat Nehemia kembali lagi ke Yerusalem untuk melihat perkembangan dan kehidupan bangsa Israel, ia kecewa karena banyak rakyat kembali meninggalkan Tuhan, bahkan pada hari Sabatpun orang-orang tidak pergi beribadat.
Melihat keadaan ini Nehemia menemui Ezra Imam Saleh dan ahli Taurat, mereka berunding bagaimana caranya supaya mereka menyadari bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah dan Bait Allah merupakan pusat kehidupan mereka dan tempat tinggal Tuhan di tengah-tengah umat-Nya serta hukum Musa/Taurat merupakan pedoman hidup bagi umat-Nya.
Setelah Nehemia, Ezra dan rakyat berunding di depan halaman Bait Allah rakyat mulai menyadari bahwa mereka sering melanggar kehendak Tuhan.
Di depan Nehemia dan Ezra mereka bersumpah untuk hidup menurut hukum Tuhan yang telah diberikan lewat perantaraan Musa, hamba-Nya. Mereka berjanji, bila mereka tidak menepati janji ini, mereka akan dikutuk Tuhan. Sejak perjanjian itu bangsa Israel menyebut diri mereka bangsa Yahudi dan beragama Yahudi.
Pelajaran 6
UMAT ISRAEL MERINDUKAN MESIAS
RANGKUMAN
Bangsa Israel yang kembali menetap di Yerusalem, setelah hidup dalam pembuangan di Babilonia masih mengalami penderitaan dan ketidakadilan di negerinya sendiri yang menjerumuskan mereka ke dalam permusuhan satu dengan yang lainnya.
Dalam keadaan seperti itu umat Israel merindukan seorang Mesias seperti yang pernah diramalkan Nabi Yesaya yaitu seseorang yang akan mendamaikan semua orang yang bermusuhan dan menegakkan keadilan.
Mesias yang dirindukan umat Israel telah datang dalam diri Yesus dari Nasaret, namun mereka menolaknya karena mereka menginginkan Mesias adalah orang yang dapat mengangkat senjata untuk memerangi penjajah mereka, yaitu bangsa Romawi.
Mesias yang datang ke dunia adalah Yesus Kristus yang datang untuk membangun Kerajaan Allah, dimana hanya ada keadilan, damai, cinta kasih dan pengampunan, termasuk pengampunan terhadap musuh.
Yesus telah mulai membangun Kerajaan Allah di dunia, namun perjuangan itu belumlah selesai. Ia telah memanggil dan mengutus murid-murid-Nya untuk melanjutkan karya-Nya.
Kita juga adalah murid-murid Yesus yang dipanggil dan diutus membangun Kerajaan Allah di dunia ini, di negeri kita dan lingkungan kita tinggal.
Cara-cara kita untuk membangun Kerajaan Allah adalah: rajin belajar, hormat dan patuh pada orangtua dan guru, rukun dengan teman, jujur, adil, saling mengasihi, dan lain-lain.
00000000
Pelajaran 7
GEREJA PERDANA
RANGKUMAN
Kerja sama senantiasa dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Contoh bentuk kerja sama itu antara lain piket di sekolah, membersihkan kebun/ halaman sekolah, kerja kelompok, kerja bakti di rumah/ lingkungan, dan lain-lain.
Dalam kerja sama dibutuhkan kerelaan yang tulus, rasa kesetiakawanan dan kemauan yang keras agar pekerjaan itu dapat cepat terselesaikan dengan cepat dan baik.
Jemaat Kristen Perdana yaitu kelompok umat beriman yang menerima ajaran Petrus (para rasul) dan mereka minta dibaptis pada saat peristiwa Pentakosta (turunnya Roh Kudus atas para rasul).
Yang dilakukan oleh Jemaat Perdana setiap mereka berkumpul adalah: bertekun dalam pengajaran para rasul dan persekutuan, memecah-mecahkan roti dan berdoa, membagikan sebagian harta miliknya bagi orang yang membutuhkan.
Karena kerukunan itu Jemaat Perdana disukai banyak orang dan Tuhan memberkati mereka dengan bertambahnya Jemaat itu sampai sekarang.
Rasa kesetiakawanan (solidaritas) yang tinggi antara mereka dan orang lain sangat kuat, sehingga setiap orang terdorong untuk bertemu dan mewujudkan rasa kesetiakawanan itu.
Kesetiakawanan hanya akan terwujud bila kita memiliki kerelaan berkorban serta keterlibatan pada penderitaan dan kebuTuhan orang lain.
Gereja saat inipun harus memiliki banyak orang yang dengan rela dan tulus hati sudi membagikan miliknya bagi sesama yang membutuhkan, sehingga Gereja akan memiliki daya pikat yang luar biasa akibatnya banyak orang ingin menjadi murid Kristus.
Bentuk-bentuk rasa kesetiakawanan (solidaritas) yang dapat diberikan Gereja pada sesama antara lain: memberikan bea siswa keluarga kurang mampu, membuka klinik berobat murah, menyumbang panti-panti sosial, mengadakan pengobatan gratis dan donor darah, menjual sembako dengan harga murah.
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan Gereja kecil di lingkungan antara lain: tidak menghina teman yang miskin, menjenguk teman yang sakit, mendoakan teman yang memusuhi kita, hormat dan patuh pada orang tua dan guru.
Pelajaran 8
SANTO PETRUS PEMERSATU GEREJA
V. RANGKUMAN
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya konflik dalam hidup bersama orang lain, karena adanya sikap curiga dan kurang terbuka satu dengan yang lain serta adanya salah paham.
Cara-cara untuk mengatasi salah paham yang timbul adalah mereka harus memiliki jiwa yang besar untuk mau duduk bersama menyelesaikan konflik itu (dengan mengadakan musyawarah).
Petrus adalah pemimpin para rasul dan Gereja. Ia telah dipilih oleh Yesus sendiri untuk memimpin dan mempersatukan umat Gereja.
Pada saat Gereja baru berdiri, banyak orang ingin menjadi pengikut Kristus. Mereka berasal dari suku dan agama yang berbeda.
Orang-orang Yudea yang datang ke Anthiokia dan beberapa orang dari golongan Farisi yang telah percaya mengatakan “Orang-orang yang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk mentaati hukum Musa.”
Karena konflik yang berkepanjangan dan supaya orang-orang yang berasal dari luar Yahudi tidak bingung, bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk memecahkan konflik tersebut.
Dalam sidang itu Petrus mengatakan pendapatnya “bahwa tidak ada perbedaan antara Yahudi dan bukan Yahudi, antara yang disunat dan tidak disunat.” Sebab Allah sendiri telah mengenal hati mereka dan menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka. Kepada mereka juga, Allah telah mengaruniakan Roh Kudus yang sama, Allah tidak mengadakan pembedaan sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman, karena kita percaya bahwa oleh kasih karunia Kristus kita semua memperoleh keselamatan..
Akhirnya Petrus menyelesaikan pertentangan itu dengan damai. Semua orang Kristen bukan Yahudi tidak perlu disunat dan tidak harus menuruti hukum Musa. Keresahan umat berubah menjadi kegembiraan dengan konflik yang telah teratasi.
Petrus, para pengganti-Nya dan para pemimpin Gereja, hendaklah menjadi gembala dan pemersatu umat, karena pemimpin umat adalah lambang persatuan dalam Gereja.
VI.
Pelajaran 9
GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN
RANGKUMAN
Contoh persekutuan yang ada dalam masyarakat yaitu persekutuan sepak bola, serikat tani, serikat kaum buruh, mahasiswa, pramuka dan lain-lain.
Gereja disebut juga persekutuan karena Gereja adalah persekutuan umat yang percaya kepada Yesus Kristus dalam Roh Kudus, dipersatukan oleh cinta dan harapan yang sama, diutus oleh Kristus untuk mewartakan kabar baik Kerajaan Allah di bumi.
Empat hal penting yang perlu diperhatikan Gereja sebagai persekutuan yaitu:
Gereja adalah persekutuan umat yang percaya kepada Yesus Kristus. Artinya dalam persekutuan itu setiap anggota Gereja dipersatukan oleh iman akan Yesus Kristus (Gereja adalah persekutuan iman).
Roh Kudus menggerakkan persekutuan dalam Gereja, Ia menganugerahkan rahmat dan kharisma pada setiap anggota Gereja. Roh Kudus memperteguh persekutuan menjadi satu tubuh.
Semangat dasar persekutuan adalah cinta dan harapan. Cinta dan harapan pada keselamatan merupakan dorongan yang senantiasa menggerakkan persekutuan.
Tugas Gereja adalah mewartakan Kerajaan Allah, yakni untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.
Tiga kelompok dengan corak hidup khusus yang ada dalam Gereja, yaitu:
Kelompok Hierarki. Kelompok hierarki adalah dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepala (pemimpin tertinggi). Para imam dan diakon adalah pembantu Uskup. Tugas hierarki adalah menjadi pemimpin dan gembala Gereja.
Kelompok Biarawan-biarawati. Biarawan-biarawati merupakan kelompok khusus dalam Gereja. Mereka mengejar kesempurnaan hidup dengan mengikuti nasihat Injil dengan mengikrarkan kaul ketaatan, kemiskinan dan kesucian. Tugas mereka adalah mewujudkan corak kehidupan dengan kaul-kaul dan menyuburkan kesucian Gereja dan kemuliaan Allah Tritunggal.
Kelompok Awam. Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan-biarawati. Tugas awam ialah meresapkan tata dunia dengan semangat Injil.
Gambaran (simbol) dalam Gereja
Yesus menggambarkan dan melambangkan diri-Nya dan pengikut-Nya seperti pohon anggur dan ranting-rantingnya.
Santo Paulus melambangkan Kristus dan umat-Nya seperti kepala dan anggota-anggota tubuh manusia.
Tradisi Gereja sering menggambarkan umat Kristus (Gereja) seperti perahu yang sedang berlayar lengkap dengan para penumpang dan nahkodanya.
Pelajaran 10
TIGA TUGAS GEREJA
RANGKUMAN
Tiga tugas yang diemban Gereja dari Yesus Kristus sepanjang masa adalah sebagai berikut:
Tugas Mewartakan
Sebelum terangkat ke Surga, Yesus telah berpesan kepada para murid untuk pergi mewartakan kabar gembira ke seluruh dunia. Mereka tidak perlu takut, karena Yesus akan menyertai mereka selalu.
Pesan itu tetap berlaku bagi murid-murid Yesus di zaman sekarang ini, yaitu mereka semua yang telah dipermandikan. Pewartaan adalah tugas utama Gereja.
Tujuan dari tugas pewartaan itu ialah agar Yesus dan ajaran-Nya diterima dan diimani dengan segenap hati oleh semua orang sehingga orang yang percaya memperoleh keselamatan.
Pewartaan tidak hanya dilakukan dengan kata-kata tetapi lebih-lebih dengan perbuatan, kesaksian hidup yang baik.
Tugas Menguduskan
Umat Kristen terbiasa menjalankan perayaan iman sejati sejak awal sejarah Gereja. Perayaan ibadat juga merupakan perayaan iman. Puncak perayaan iman dalam Gereja yaitu perayaan Ekaristi. Selain perayaan sakramen ada juga perayaan sakramentali (pemberkatan rumah, ibadat sabda, renungan Kitab Suci, ziarah, dan lain-lain).
Kisah para rasul menceritakan cara hidup jemaat setiap hari yaitu berkumpul untuk:
mendengarkan ajaran para rasul.
berdoa dan memecah-mecahkan roti.
hidup rukun dan saling membantu (mereka yang kaya menjual sebagian harta miliknya untuk mereka yang miskin).
Perayaan iman bukan sekedar perayaan ibadat tetapi diharapkan mampu menghasilkan buah-buah yang nyata dalam hidup sehari-hari..
Tugas Melayani/ Menggembalakan
Yesus adalah tuan segala tuan, tetapi bersikap rendah hati dan siap melayani.
Pelayanan yang telah dijalankan oleh Yesus menjadi tugas dan panggilan Gereja. Gereja sungguh-sungguh menjadi warta gembira bila Gereja menampakkan pelayanan dalam kehidupannya. Semua anggota Gereja dipanggil untuk tugas pelayanan, termasuk kita yang kini telah belajar.
Yesus Kritus adalah dasar dari seluruh penggembalaan/ pelayanan dalam Gereja. Ia menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan orang lapar dan mengampuni orang berdosa yang bertobat. Pelayanan dijalankan Yesus dengan penuh pengabdian, pengorbanan dan kerendahan hati seperti diwujudkan dalam pembasuhan kaki para murid-Nya (Lihat Yohanes 13: 4-17).
Tugas penggembalaan merupakan tugas semua orang Katolik sesuai dengan fungsi dan status setiap orang.
Tugas pelayanan bertujuan agar kehidupan manusia utuh dan masuk ke dalam persekutuan hidup dengan Allah.
Cara-cara yang dapat kita laksanakan dalam hidup menggereja antara lain: menjadi misdinar, ikut pendalaman Kitab Suci, doa di lingkungan, koor anak-anak, bina iman, doa rosario dan lain-lain.
Pelajaran 11
MARIA BUNDA GEREJA
RANGKUMAN
Sejak Maria diserahkan kepada Yohanes dan Yohanes diserahkan kepada Maria, maka Maria menjadi ibu Yohanes, ibu orang beriman, ibu Gereja.
Maria tidak hanya Bunda Gereja, tetapi juga contoh dan pola hidup bagi Gereja. Maria adalah seorang ibu yang unggul, karena anugerah Tuhan.
Maria adalah teladan dan cermin dari Gereja.
Maria adalah Putra Allah Bapa dan Kenisah Roh Kudus. Gereja disebut kenisah karena Gereja lahir dari rencana Allah.
Maria adalah Bunda Penebus, Bunda Yesus Kristus, Bunda anggota tubuh Yesus Kristus.
Maria adalah Bunda yang tetap perawan karena kesetiaannya pada Yesus Kristus Putra-Nya tidak terbagi. Maria adalah contoh unggul bagi Gereja dalam iman, pengharapan dan kasih setia.
Sebelum diangkat ke Surga, Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada Para Rasul.
Roh Kudus menjadi kekuatan bagi Para Rasul untuk membawakan warta gembira Kerajaan Allah: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu menjadi saksiku di Yerusalem dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1: 8).
Roh Kudus menjadi penjamin karya Para Rasul.
Bunda Maria terlibat dalam karya kerasulan. Karena ia turut serta bersama Para Rasul menantikan Roh Kudus itu, “mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.”
Maria adalah Bunda Para Rasul, Bunda para pewarta Kerajaan Allah sehingga semua orang beriman bertugas untuk menjalankan karya kerasulan. Maria adalah contoh dan teladan bagi Gereja.
Maria disebut Bunda Yesus karena ia mengandung dari kuasa Roh Kudus dan melahirkan Yesus Sang Penyelamat.
Maria adalah Ibu Yesus, juga ibu kita umat beriman. Saat Ia tergantung di kayu salib, Yesus menyatakan kepada murid-Nya (Yohanes): “Inilah, ibumu” dan kepada ibu-Nya (Maria): “Ibu, inilah anakmu!” (Lihat Yohanes 19: 26–29).
Bersama Para Rasul Bunda Maria terlibat dalam karya kerasulan “mereka bertekun dalam doa menantikan Roh Kudus penggiat karya kerasulan” (Lihat Kisah Para Rasul 1: 12–14).
Orang Katolik memiliki kewajiban untuk menghormati Bunda Maria, Ibu Yesus dan Ibu Gereja. Dengan cara berdoa Salam Maria, Rosario dan berziarah ke gua Maria.
Pelajaran 12
HATI NURANI
RANGKUMAN
Hati nurani adalah penerapan kesadaran moral dalam suatu situasi yang konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas baik dan buruknya; Kemampuan manusia untuk mengetahui yang benar dan baik karena kemampuan itu dapat menjadi lemah, keliru, tersesat dan tak berfungsi secara benar.
Pembedaan yang menyangkut hati nurani antara lain:
a) Dari segi waktu. Hati nurani dapat berperan sebelum suatu tindakan dilakukan. Hati nurani biasanya akan menyuruh, jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk. Hati nurani dapat berperan sesudah tindakan diperbuat, ia akan “memuji” bila perbuatan itu baik dan membuat gelisah/ menyesal jika perbuatan itu buruk.
b) Dari segi benar dan tidaknya. Hati nurani dikatakan benar, jika kata hati kita sesuai dengan norma obyektif. Hati nurani dikatakan keliru, jika kata hati kita tidak sesuai dengan norma obyektif.
c) Dari segi pasti tidaknya. Hati nurani yang pasti, secara moril berarti dapat dipastikan bahwa hati nurani itu tidak keliru, karena hati nurani yang bimbang berarti masih ada keragu-raguan.
Cara-cara untuk membina hati nurani antara lain:
Mengikuti keputusan suara hati dalam segala hal. Misalnya:
Mengikuti keputusan suara hati, bila suara hati memberikan putusan yang jelas. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah.” (Mat 5: 8).
Membiasakan diri untuk menjalankan perbuatan-perbuatan baik.
Mencari keterangan pada sumber yang baik dan benar. Misalnya:
Membaca surat kabar, buku-buku yang baik, dokumen-dokumen Gereja.
Bertanya kepada orang yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang luas, Mengikuti kegiatan rohani, seperti rekoleksi, retret, pendalaman Kitab Suci dsb.
Mengoreksi diri dan introspeksi. Mengoreksi diri sendiri sangat penting supaya dapat selalu mengarahkan hidup kita dengan baik dan benar.
Santo Paulus mengajarkan bahwa dalam diri kita ada dua hukum yaitu hukum Allah dan hukum dosa. Hukum Allah menuju kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju pada dosa. Kedua hukum ini saling bertentangan. Santo Paulus menyadari bahwa ada pergulatan antara yang baik dan jahat di hati manusia.
Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes Art 16 antara lain menjelaskan “Di dalam hati nuraninya manusia menemui hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum itu berseru kepada manusia untuk menjauhkan yang jahat dan memanggil untuk melakukan yang baik. Hukum ditanam dalam hati manusia oleh Allah sendiri.
terima kasih ada materi yang bisa dibaca. di desa kami untuk anak katolik yang sekolah di sd negri tidak mendapat materi untuk di pelajari.
BalasHapusTerima kasih atas materi ini. Anak anak dapat belajar dengan happy
BalasHapusterima kassih untuk materi yang sudah dibagikan ini, di sd di desa kami juga tidak ada dibagikan buku materi pelajaran agama, padahal dana bos ada untuk sekolah ini. sunggguh memprihatinkan, sangat menghambat proses pembelajaran.
BalasHapusTerimakasih ada materi ny utk ulanga
BalasHapusterima kasih salam kasih Kristus.
BalasHapusThanks
BalasHapusTerima kasih atas materi yg sudah dibagikan ini. Slm kasih Kristus...
BalasHapus